Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, menggelar Seminar Internasional dengan menghadirkan dua akademisi dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), di Auditorium Perguruan Tinggi yang beralamat di Jl Raya Palengaan (Palduding) Nomor 2 Pamekasan, Minggu (15/1/2023).
Kedua akademisi dari UKM yang mengisi materi bertema ‘Autentifikasi Ulumul Hadits dalam Metodologi Penelitian Ilmiah’, masing-masing Prof Datin Paduka Dr Jawiya Dakir, serta Prof Madya Dr Mashitoh Yaacob.
Keduanya menyampaikan materi sesuai dengan konsentrasi bidang masing-masing, dipandu langsung oleh Kaprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) IAI Al-Khairat Pamekasan, Moh Hasyim Abd Qadir.
“Kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari jalinan kerjasama antara Universiti Kebangsaan Malaysia dengan Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan, yang tertuang melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang terjalin sejak 2016 lalu,” kata Rektor IAI Al-Khairat Pamekasan, Moh Mahfud.
Kerjasama tersebut ditandatangani Prof Datok Dr Mohd Yusof Hj Othman dari UKM bersama KH M Thohir Abd Hamid AMZ, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Khairat Pamekasan.
“Melalui kesempatan ini, kami sangat berupaya untuk meneruskan gagasan dan perjuangan yang dilakukan melalui berbagai poin yang sudah menjadi kesepakatan bersama, tentunya seperti yang tertuang dalam materi MoU,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, terdapat empat poin penting yang tertuang dalam MoU antara kedua belah pihak, seluruhnya merupakan poin dalam bentuk implementasi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Empat poin dalam MoU ini, meliputi kerjasama sumber informasi dan publikasi, bidang pendidikan dan penelitian, seminar dan pelatihan bersama antar kedua belah pihak,” sambung pimpinan yang akrab disapa Pak Mahfud.
Satu poin jenis kerjasama lainnya, yakni pertukaran dosen dan mahasiswa antar kedua belah pihak. “Terakhir kerjasama program pelatihan dan pertukaran pelajar dalam aktivitas akademik, hal ini yang hingga saat ini belum terealisasi,” jelasnya.
“Tentunya kami sangat berharap beragam hal yang tertuang dalam MoU ini, nantinya dapat kami realisasikan. Termasuk seputar pertukaran pelajar dalam konteks kerjasama luar negeri,” pungkasnya. [hms/adm]