Rektor Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, Drs. H. Abdul Muin, M.Pd., MM., mengajak para dosen untuk bersama-sama komitmen memberikan yang terbaik bagi institusi yang dipimpinnya, khususnya menghadapi tahun akademik baru, 2018-2019.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dosen yang dilaksanakan di auditorium kampus yang beralamat di Jl Raya Palengaan (Palduding) Nomor 2 Pamekasan, Minggu (16/9/2018). “Kedepan kinerja seluruh dosen termasuk star harus ditingkatkan berdasar instruksi Ketua Senat, demi kemajuan institusi,” kata Abdul Muin.
“Tahun akademik ini kita sudah berstatus institut. Sekalipun SK (Surat Keputusan Alih Status) baru kita terima 23 April 2018, tapi dalam SK tertanggal 17 Oktober 2017. Sehingga mulai saat ini, termasuk jajaran struktur juga berubah. Salah satunya ada penambahan struktur di tingkatan fakultas,” ungkapnya.
Saat ini tercatat sebanyak tiga fakultas berbeda di kampus yang identik dengan suasana pesantren, meliputi Fakultas Ekonomi Islam, Tarbiyah dan Ushuluddin. “Dari tiga fakultas ini, tercatat sebanyak delapan prodi (program studi). Masing-masing Prodi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah (Ekonomi Islam), serta Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Ushuluddin),” imbuhnya.
“Sementara untuk Fakultas Tarbiyah meliputi lima prodi berbeda, meliputi Prodi BKPI (Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam), MPI (Manajemen Pendidikan Islam), PAI (Pendidikan Agama Islam) dan PBA (Pendidikan Bahasa Arab),” sambung pimpinan yang akrab disapa Pak Muin.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa pengembangan tiga nilai yang tercover dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Saat ini sudah menjadi wewenang dan tanggungjawab masing-masing fakultas. “Peningkatan tri dharma perguruan tinggi tergantung fakultas, sekaligus bertanggung jawab atas akreditasi prodi jajaran,” jelasnya.
“Dari itu mari kita bersama-sama menyatakan komitmen untuk memajukan dan mengembangkan kampus kita tercinta, membenahi beberapa hal yang penting untuk kita benahi. Sekaligus mengembangkan berbagai potensi yang kita miliki, salah satunya melalui bidang penelitian dan pengabdian masyarakat,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau para dosen agar bersikap profesional dalam proses pembelajaran. “Untuk proses perkuliahan semuanya tertuang dalam buku panduan, termasuk aturan dan regulasi. Baik bagi dosen pribadi maupun mahasiswa,” imbaunya.
“Tidak kalah penting, kuantitas kehadiran mahasiswa juga harus diperhatikan. Sebab mahasiswa yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan regulasi yang ada, kehadiran kurang dari 70 persen hingga kurang dari 50 persen harus kuliah lagi. Kita harus sportif, bedakan kedekatan kita dengan kegiatan formal di kampus,” pungkasnya. [*]
Tinggalkan Komentar